Komponen kaki-kaki mobil memegang peran penting dalam kenyamanan dan pengendalian kendaraan. Oleh karena itu kondisi setiap komponennya wajib menjadi perhatian. Pemeriksaan secara mandiri sangat mungkin untuk dilakukan sebagai langkah awal mendeteksi kerusakan.
Katakanlah Anda sedang asyik berkendara dengan mobil kesayangan. Tiba-tiba dihadapkan pada jalanan yang permukaannya agak “keriting”. Mau tak mau Anda harus melewatinya. Kemudian Anda mendengar suara kasar muncul dari bagian undercarriage kendaraan.
Umumnya suara tersebut terdengar seperti ada bagian yang oblak di area sekitar roda. Kondisi tersebut merupakan salah satu tanda sudah waktunya melakukan pengecekan komponen kaki-kaki mobil. Contoh lain ialah saat kestabilan mobil sudah mulai berkurang terutama di kecepatan tinggi.
Dalam menghadapi kondisi seperti itu biasanya hal yang pertama kali terpikir oleh pemilik ialah melakukan spooring. Hal tersebut ada benarnya karena spooring akan kembali mengatur sudut roda agar lurus lagi. Namun, upaya spooring juga sebenarnya percuma jika kondisi kaki-kaki mobil sudah “berantakan”.
Komponen Kaki-Kaki Mobil
Apa itu kaki-kaki mobil?
Pertanyaan ini mungkin terlintas di pikiran para awam ketika pertama kali mendengarnya.
Istilah kaki-kaki mobil mengacu pada serangkaian komponen yang berada di undercarriage atau bagian bawah kendaraan terutama yang berhubungan dengan roda. Itu artinya meliputi shockbreaker, rack steer, tie road, ball joint, laher roda, dan sebagainya.
Ya, kaki-kaki mobil memang terdiri dari banyak komponen. Namun, bagi Anda yang masih awam tak perlu khawatir karena dalam ulasan kali ini Carmudi akan membahasnya satu per satu.
1. Support Shockbreaker
Pengecekan komponen kaki-kaki mobil bisa dimulai dari area kap mesin untuk memeriksa support shockbreaker.
Fungsi komponen adalah sebagai bantalan bagi shockbreaker di bodi kendaraan. Bentuknya semacam karet bundar dan memiliki bearing alias laher di dalamnya.
Pengecekan kondisi bisa dimulai dengan memerhatikan visualnya. Jika karet support shockbreaker sudah getas sampai retak-retak artinya “minta” diganti.
Cara lain, putarlah setir ke kanan dan ke kiri. Support shockbreaker yang sudah rusak akan mengeluarkan bunyi. Suara tersebut disebabkan kondisi laher di dalamnya sudah aus.
2. Shockbreaker
Setelah itu pengecekan bisa dilanjutkan ke komponen shockbreaker. Sangat mudah untuk menemukan keberadaan komponen ini karena akan langsung terlihat di belakang roda.
Pengecekan kondisi bisa dilakukan dengan melihat apakah ada kebocoran pelumasnya. Caranya dengan coba mengangkat boot rubber atau karet penutup yang berada di balik per shockbreaker. Jika terlihat adanya kebocoran atau rembesan oli itu artinya mesti segera dilakukan perbaikan.
Sementara untuk mengetes performa shockbreaker bisa dengan cara mengayunkan roda. Shockbreaker yang masih bagus punya ayunan minim, misalnya hanya satu kali gerakan naik turun. Sebaliknya, jika ayunannya terjadi berkali-kali berarti shockbreaker sudah lemah.
Sayangnya, pengetesan ini lebih mudah jika mobil diangkat lebih dulu dengan car lift yang notabene hanya bisa ditemui di bengkel.
3. Laher Roda
Untuk laher roda, pengecekan visual tergolong sulit dilakukan karena posisinya tertutup komponen-komponen lain.
Namun, untungnya pengecekan dari segi fungsi cukup mudah. Langkah pertama yang perlu dilakukan ialah mendongkrak roda yang hendak dicek. Setelah roda terangkat, cobalah untuk memutarnya ka arah belakang. Bersamaan dengan itu, pegang shockbreaker yang berada di belakangnya. Laher yang sudah rusak bisa dideteksi dari adanya getaran kasar pada shockbreaker ketika roda diputar.
4. Tie Rod, Rack End, Rack Steering
Ulasan mengenai ketiga komponen ini sengaja dijadikan satu karena seluruhnya berada dalam satu rangkaian.
Pada foto di atas, keberadaan tie rod, rack end, dan steering rack bisa dilihat pada besi warna silver yang melintang secara horizontal. Ketiga komponen ini sangat berpengaruh pada pengendalian mobil karena terhubung dengan lingkar setir di dalam kabin. Oleh karena itu, kondisinya cukup menentukan kestabilan pengendaraan.
Pengecekan kondisi bisa dilakukan dengan cara mendongkrak roda depan lebih dulu. Kemudian goyangkan roda roda depan ke arah kanan dan kiri.
Gejala kerusakan biasanya ditandai dengan adanya oblak. Selain itu, oblak juga kerap ditemui pada “benjolan” rack steering yang posisinya berada di balik karet boot.
5. Ball Joint
Posisi ball joint bisa bisa ditemui di bawah tie rod, tapi keduanya tidak berhubungan secara langsung. Faktanya ball joint adalah komponen yang menghubungkan roda ke sasis kendaraan atau lebih tepatnya lower arm. Sesuai namanya, ball joint memiliki bentuk semacam bola, tapi tidak akan terlihat dari luar karena tertutup karet.
Untuk memeriksa kondisinya, pertama-tama perhatikan karet hitam yang menutupinya. Sering kali karet tersebut mengalami robek sehingga olinya keluar dan kotoran masuk mengotori bolanya. Setelah itu, periksa fungsinya dengan cara menggerakkan roda menggunakan tangan, mirip ketika mengecek tie rod. Bedanya, pengecekan dilakukan dengan menggerakkan roda ke atas dan bawah. Biar lebih akurat, usahakan untuk mendongkrak mobil terlebih dahulu di bagian lower arm-nya.
6. Stabilizer dan Link Stabilizer
Pada foto di atas, komponen link stabilizer dapat dilihat wujudnya berupa besi yang berdiri secara vertikal yang bagian atasnya menempel dengan shockbreaker.
Sedangkan stabilizer itu sendiri merupakan besi yang menempel pada bagian bawah link stabilizer dengan posisi horizontal.
Pengecekan stabilizer bisa dilakukan dengan memberinya pukulan “halus” menggunakan tangan. Jika terasa ada oblak maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Hal ini biasanya disebabkan karet bushing yang bentuknya semacam huruf “D” sudah mengalami cacat. Kerusakan karet bushing tersebut menjadi salah satu sumber bunyi berisik pada kaki-kaki mobil.
Sementara itu, pengecekan terhadap link stabilizer dapat dilakukannya dengan menggoyangkannya langsung menggunakan tangan.
7. Lower Arm
Lower arm pada dasarnya merupakan komponen berbahan metal yang cukup kuat. Namun, lower arm memiliki dua buah karet bushing di depan dan belakangnya. Karet-karet inilah yang kerap mengalami penurun kondisi seiring usia pemakaian.
Untuk mengetahui kondisinya bisa dilakukan pengecekan visual. Selain itu, pemilik kendaraan juga bisa menggoyang-goyangkan sambungan bushing tersebut dengan bantuan besi pengungkit.
Jika karet-karet bushing tersebut sudah rusak maka sebaiknya segera lakukan penggantian. Karet bushing untuk beberapa mobil hanya dijual satu paket dengan lower arm-nya. Hal ini akan membuat biaya penggantian lebih mahal.
Pengecekan lower arm akan lebih mudah jika mobil berada di atas car lift.
8. Bushing Trailing Arm
Komponen kaki-kaki mobil yang disebutkan di atas memang terpusat pada roda depan. Lantas, bagaimana dengan roda belakang?
Hal yang bisa dilakukan antara lain pengecekan laher dengan cara yang sama dengan roda depan. Namun, selain itu roda belakang juga memiliki komponen trailing arm yang fungsinya mirip lower arm, menghubungkan roda ke sasis.
Nah, trailing arm memiliki karet-karet bushing yang juga perlu dicek. Caranya mirip dengan pengecekan ball joint, yaitu menggerakkan roda ke arah atas dan ke bawah. Jika karetnya sudah rusak maka akan terasa oblak. Selain itu, pengecekan juga bisa dilakukan langsung pada lokasi bushing tersebut menggunakan besi pengungkit.
Terimakasih atas informasinya.